Setiap ucapan Rasulullah SAW merupakan dakwah

Cahayatasbih.com - Setiap ucapan Rasulullah SAW
merupakan dakwah. Umat Islam percaya bahwa apa yang Ia sampaikan adalah pengetahuan yang bersumber dari Allah SWT. Dalam setiap kesempatan Nabi selalu menyampaikan kebenaran yang akhirnya diikuti oleh umat.

Termasuk saat kebersamaannya dengan sang keponakan, Ali Bin Abi Thalib. Dalam satu kesempatan, Rasulullah SAW pernah mengajukan pilihan kepada khulafaur rasyidin yang terakhir ini.


Wajib Tahu: 600 Ribu Kalimat Wasiat Rasulullah untuk Ali bin Abi Thalib
Sumber: Infoyunik.com
Pilihan yang diberikan Rasulullah adalah 600 ribu kambing, 600 ribu dinar atau 600 ribu kalimat. Ternyata suami dari Fatimah Az-Zahra ini memilih 600 ribu kalimat. Cukup banyak bukan? Lantas bagaimana Rasulullah SAW menyelesaikan 600 ribu kalimatnya? Penasaran? Berikut ulasannya.

Ternyata Rasulullah SAW tidak begitu saja menjelaskan 600 kalimat tersebut. Namun meringkasnya menjadi enam kalimat dengan makna yang begitu dalam.

Rasulullah saw bersabda: “Wahai Ali, apakah engkau menginginkan 600 ribu kambing, atau 600 ribu dinar atau 600 ribu kalimat? Ali menjawab: Wahai Rasulullah saw aku menginginkan 600 ribu kalimat.

Kemudian Rasulullah saw bersabda: Wahai Ali, aku meringkas 600 ribu kalimat itu ke dalam 6 kalimat:

  1. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba mengerjakan yang bukan kewajibannya, maka sibukkan dirimu dengan menyempurnakan kewajibanmu.
  2. Jika engkau melihat manusia berlomba-lomba dalam urusan dunia, maka sibukkan dirimu dengan urusan akhirat.
  3. Jika engkau melihat manusia sibuk mengurusi aib orang lain, maka sibukkan dirimu untuk mengurusi aibmu sendiri.
  4. Jika engkau melihat manusia sibuk menghias dunianya, maka sibukkan diri menghias akhiratmu.
  5. Jika engkau melihat manusia sibuk memperbanyak amal, maka sibukkan dirimu untuk membersihkan dan mengikhlaskan amal.
  6. Jika engkau melihat manusia sibuk menjadikan makhluk sebagai perantaranya, maka sibukkan diri untuk menjadikan Allah sebagai wasilahmu. (Al-Mawâ’izh Al-‘Adadiyyah, bab 6, pasal 4, hadis 1). 
Dari percakapan di atas, diketahui bahwa Ali tidak memilih unta dan emas yang ditawarkan Rasulullah SAW. Namun pilihannya adalah kalimat dari Rasulullah SAW yang Ia sadari pasti kaya makna dan begitu berharga dibanding unta atau dinar.

Kalimat Sang Nabi ini pun sangat menyentuh kalbu. Bahwa apa yang dikatakannya tersebut, ternyata begitu marak dilakukan pada zaman kini. Namun manusia lebih banyak memilih dunia yang fana dan hanya sebentar. Sementara akhirat yang kekal dan abadi, manusia banyak lupakan dan tidak peduli.

Semoga informasi yang sedikit ini dapat bermanfaat bagi pembaca setia Cahaya Tasbih.


Sumber: Infoyunik.com

Gempar! Pocong Minta Kawat Giginya Dilepas Hebohkan Warga!

Cahayatasbih.com - Malam kemarin, warga desa Margoyoso Jepara berbondong bondong datang ke areal pemakaman desa untuk membongkar salah satu makam yang diduga oleh masyarakat, menggentayangi desa mereka.




Dilansir dari isknews.com (info seputar kudus),  Fella, warga sekitar menjelaskan jika kegiatan pembongkaran makam ini dilakukan setelah beberapa warga melihat dan ditemui sesosok mahkluk halus berwujud pocong datang untuk meminta tolong melepaskan kawat gigi yang masih terpasang pada jasad.

"Isu tersebut telah terdengar oleh beberapa warga sejak beberapa hari yang lalu, bahkan beberapa warga mengaku melihat,” ujarnya.

Beberapa netizen membenarkan kejadian menyeramkan ini :
Midun Milik Dunia
iya betul,saya di ceritakan tman saya td pgi tgl 14 januari 2015 .ujarnya pas mayat mau di kafani dan untuk melepas bhel(kawat gigi) di dlm mulutnya,mayat itu melotot,seterusnya begitu. sampai per s7 kelurga akhirnya bhel tidk dilepas... Ngk taunya mlh gentayangan mintak di lepas.

Samsara Castro
TAPI NGUBURE G NOK MAKAM KEDANGKRANGAN BOS,, SNG DI MAKSUD MAYIT KUI,, TP NOK MAKAM KIDOL SEKAR PETAK JELAS SEKALI SALAHHH MAKAM


Ghibut Jarang Keramas
kalau tali pocong mau di lepas atau tidak,tidak masalah.tapi kalau ada suatu benda yg tertinggal/ikut terkubur memang tidak boleh.
Rasain sndri..
Lo mo cntik kn di dunia..
So.. jgn bangga hidup di dunia

Rudy
jaman skrang gi2 dibehel rambut diwarnai dan disambung2 . . .aduh gusti

pantesan j pocong menghantui. y iri. pc0ng jg pngen gaya2an. . . wak waw. . .

Rudy
p0c0ng itu kaga ada b0s

Pay Zulkarnaen
jiaaaaaahh ada kali..

Jhon Arif Syahmardan
Huuaaahaaa...buka pakai tang jepit

Azizah Zulhas
hss. Hh. Aya aya wae.


Sumber : berbagaisumber

Empat Amalan yang Bisa Memadamkan Empat Api Didalam Kubur

Cahayatasbih.com - Setiap orang pasti tidak ingin masuk ke dalam neraka. Mereka takut akan siksa yang Allah janjikan bagi para penghuni neraka. Neraka merupakan tempat yang penuh dengan kepedihan dan siksaan yang sangat menyakitan. Terdapat empat amalan yang bisa memadamkan empat api di dalam kubur yang bisa anda lakukan untuk menghindarkan kita dari siksa kubur.


Berikut ini adalah empat amalan yang memadamkan api neraka:

1. Shalat memadamkan api pertama
Shalat merupakan tiang agama yang menjadi ciri utama seorang muslim. Salah satu kewajiban yang memiliki pahala dahsyat adalah shalat. Bahkan, diketahui bahwa seseorang di alam kubur nanti, perkara utama yang akan ditanyakan adalah shalat. Apabila ibadah shalat seseorang selalu tepat, baik, dan sesuai atas tuntutan Rasulullah maka semua perilakunya juga akan mengikutinya, yakni perilaku baik. Begitu juga sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa shalat dijadikan sebagai indikator perilaku seseorang. Oleh karena itu, dengan ibadah shalat yang baik dan benar maka Allah akan melindungi kita dari panasnya api neraka. Inilah manfaat shalat 5 waktu.

2. Puasa memadamkan api kedua
Puasa adalah ibadah yang memiliki banyak manfaat. Selain sebagai bentuk cinta kita pada Allah dan Rasul-Nya, ibadah ini juga dapat menahan nafsu kita. Dengan puasa, maka kita menahan untuk tidak makan dan minum dari subuh sampai maghrib. Namun, keutamaan puasa yang sebenarnya adalah menahan nafsu untuk perbuatan-perbuatan yang tidak berguna. Tidak hanya puasa wajib Ramadhan yang dapat kita lakukan. Terdapat beberapa ibadah puasa sunnah yang menambah ridho Allah untuk senantiasa melindungi kita dari api neraka. Hikmah dan manfaat puasa akan didapatkan jika kita melakukannya hanya untuk Allah.

3. Sedekah memadamkan api ketiga
Ibadah yang cukup mudah untuk dilakukan adalah sedekah. Bahkan, senyum sudah dihitung sebagai sedekah. Sehingga sedekah tidak hanya bisa dilakukan bagi orang yang berharta tapi orang yang rendah tingkat ekonominya pun dapat melakukan amalan ini. Sadarilah, bahwa apa yang kita miliki sekarang ini bukanlah milik kita. Namun, semua ini hanyalah titipan Allah yang pada suatu saat nanti dapat diambil oleh-Nya. Oleh karena itu, apa salahnya jika kita berbagi dengan orang lain yang lebih membutuhkan. Gunakanlah harta benda titipan Allah di jalan Allah pula. Keajaiban sedekah dan istighfar akan menghindarkan kita dari api neraka.

4. Kesabaran memadamkan api keempat
Kita sering mendengar kata kesabaran ada batasnya. Sebenarnya, hal ini tidak benar. Kesabaran tidak memiliki batas tapi yang memiliki batas adalah keimanan orang tersebut. Orang yang beriman maka ia akan memiliki kesabaran dalam menjalani setiap kehidupan, meskipun itu menyusahkan atau menyedihkan. Sebuah dalil yang terkenal mengatakan bahwa orang sabar disayang Allah. Hal ini benar adanya, Allah menyukai orang yang sabar karena disetiap musibah akan ada keindahan yang lebih jika kita menjalaninya dengan sabar dan ikhlas.

Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bagaimana cara untuk memadamkan api neraka. Pastinya, kita tidak ingin menjadi salah satu penghuni neraka karena di dalam neraka akan ada siksaan yang begitu pedih. Oleh karena itu, tingkatkanlah keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah agar Dia melindungi kita dari godaan setan dan dari siksa api neraka. Demikian empat amalan yang bisa memadamkan empat api di dalam kubur.


Sumber : kumpulanmisteri.com

Wajib Baca : Inilah Anjuran Islam Dalam Memilih Nama Untuk Anak

Cahayatasbih.com - Bagi sebagian orang, bukan menjadi masalah jika tidak mempersiapkan sebuah nama untuk anak yang akan lahir. Namun tidak sedikit pula yang sudah sibuk membuat list nama sejak sebelum anak terlahir ke dunia.

Di dalam pergaulan sehari-hari kita mungkin sering mendengar kalimat ‘apalah arti sebuah nama’. Ternyata bagi Agama Islam, nama memiliki arti penting. Pasalnya pada hari kiamat nanti, manusia dipanggil sesuai nama diri dan ayahnya.



Sehingga sudah seyogyanya panggilan yang melekat ini berisi doa serta harapan dan tidak boleh asal-asalan. Bagi orang tua hal ini sudah harus menjadi perhatian penting. Islam menganjurkan agar memperhatikan hal ini sebelum memberi nama anak. Apa saja? Berikut ringkasannya.

1. Ketahui Nama-nama yang Disukai Allah 
Sebelum memberi nama anak, ketahui dahulu apa saja nama-nama anak yang paling disukai Allah SWT. Dalam banyak hadistnya, Rasulullah SAW menyebutkan nama-nama yang indah dan disukai Allah.

Berdasarkan hadist riwayat Muslim, Nabi Muhammad SAW mengatakan tentang dua nama yang sangat disukai Allah, yakni Abdullah dan Abdurrahman. Namun tentu saja ini nama untuk anak laki-laki.

Ibnu Umar ra. mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya” Sesungguhnya nama kalian yang paling disukai oleh Allah ialah Abdullah dan Abdurrahman” (HR Muslim)

Ada pula nama lain yang disukai Allah. Adalah nama-nama para nabi Rasul yang disarankan diberikan untuk nama anak. Memberi nama anak dengan nama nabi karena diharapkan anak tersebut akan memperoleh berkah dari sebutan namanya. Dan diharapkan memperoleh sifat menyerupai nabi yang namanya di pakai.

2. Ketahui Nama-nama yang Dibenci Allah 
Hal kedua yang perlu diperhatiakan sebelum memberi nama anak adalah mengetahui nama-nama yang dibenci Allah SWT. Bukan tidak disampaikan, Rasulullah SAW sudah mengabarkan nama-nama yang membuat Allah marah.

Salah satunya adalah nama Malikul Amlaak dan sejenisnya seperti Ahkamul Hakimin, Sulthonus Salaathiin, Robbul Arbaab. Nama-nama ini khusus hanya untuk Allah. Sehingga sebagai hamba-Nya kita dilarang memakainya.

Selain nama tersebut ada lagi nama yang tidak disukai Allah. Samurah bin Jundub ra. menyatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda “Jangan sekali-kali memberi nama budak kalian dengan nama Yasar (Mudah atau kaya), Najih (dari kata Najh yang artinya sukses). Juga jangan diberi nama Aflah (dari kata Al Falah yang artinya beruntung). Sebab jika kamu bertanya “Apakah ada dia?” lalu dia tidak ada, maka akan dijawab “Tidak ada”. Sungguh semua itu hanya empat nama.  (HR Muslim, Abu Dawud, dan Tirmidzi).

Hadist ini melarang kita memberi nama seseorang dengan empat nama tersebut. Sebab akan menimbulkan kosekunsi kurang baik. Misalnya seseorang diberi nama Aflaah (untung). Suatu ketika jika kita mencarinya “Apakah disana ada dia” lalu ternyata orang tersebut tidak ada, maka akan dijawab “Tidak ada”, yakni tidak ada untung. Kalimat tidak ada untung tersebut sebenarnya mengatakan keadaan yang sesungguhnya bahwa orang yang bernama untung tidak ada di sana. Namun kalimat itu bisa saja semacam keluhan atau doa.

3. Jangan Memberi Nama dengan Menyematkan Nama Bulan Masehi
Seperti diketahui banyak sekali umat Islam yang menyematkan nama bulan masehi pada nama lengkapnya. Perlu diketahui bahwa nama-nama bulan dari Januari hingga Desember diambil dari nama dewa-dewi dalam mitologi Yunani dan Romawi kuno.

Januari berasal dari kata Janus yang merupakan nama dewa pintu. Februari berasal diambil dari bahasa Latin, Februus, yang merupakan nama dewa penyucian. Dahulu bangsa Yunani melakukan penyucian pada bulan ini. Dan nama yang sering digunakan antara lain Febri, Febi, Febrian, Febriana, Febrianto dll.

Maret diambil dari nama  Dewa Mars atau Martius yakni Dewa Perang. Nama yang sering digunakan dengan bulan ini seperti Maryanto, Martini, Marina dll.

April diambil dari nama Aphrodite yaitu sang dewi kecantikan. Mei diambil dari nama Dewi Yunani, yaitu Maia. Juni dari Dewi Juno yang dalam mitologi Romawi adalah istri Dewa Jupiter. Juli diambil dari nama Julius Caesar. Augustus, yang merupakan kaisar Romawi. September   diambil dari bahasa Latin”Septem”, Oktober berasal dari kata “Octo” November, dari bahasa Latin”Novem” Desember , dari kata “Decem”



Sumber : infoyunik.com

Inilah Amalan Yang Lebih Besar Pahalanya Dari Shalat Dan Puasa

Cahayatasbih.com - Dari dulu hingga kini banyak kaum muslim yang menganggap bahwa amalan wajib yang diperintahkan oleh Allah seperti shalat, puasa dan zakat memiliki ganjaran pahala yang paling besar. Oleh karenanya banyak orang yang rajin mengerjakannya.

Dengan harapan mereka akan mendapatkan keberkahan hidup dan pahala berlimpah dari Allah. Padahal sebenarnya, selain tiga amalan ini masih ada juga amalan-amalan lainnya yang memiliki ganjaran jauh lebih besar.

Sumber : infoyunik.com
Bahkan amalan tersebut dianggap sangat sepele dan sering terlupakan oleh sebagian orang. lantas amalan apakah yang memiliki ganjaran pahalanya yang jauh lebih besar dibandingkan dengan amalan-amalan wajib tersebut? Berikut informasi selengkapnya.

Ternyata amalan yang memiliki pahala lebih besar dari shalat dan puasa itu adalah menyambung silaturahim. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Muslim, suatu ketika bertanya kepada para sahabatnya, ''Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya dari shalat dan puasa? Yaitu engkau damaikan orang-orang yang bertengkar, dan barangsiapa yang ingin panjang usia dan banyak rezeki, sambungkanlah tali silaturahmi.''

Dalam Hadis lain, Rasulullah bersabda, ''Tebarkanlah salam, perkuat silaturahmi, santunilah fakir miskin, dan jangan tinggalkan shalat malam.'' (HR Muslim).

''Barang siapa percaya kepada Allah dan hari akhirat, hendaklah mengadakan silaturahmi.'' (HR Bukhari-Muslim).

''Beribadah kepada Allah dengan tidak menyekutukan-Nya, melaksanakan shalat, mengeluarkan zakat, dan mengadakan silaturahmi,'' demikian jawaban Rasulullah SAW ketika ditanya tentang perbuatan apa yang baik harus dilakukan. (HR Bukhari).

Nabi Muhammad SAW merupakan teladan yang paling baik dalam memberikan maaf kepada musuh. Diriwayatkan oleh Abdullah bin 'Auf: “Kami waktu itu sedang berkumpul bersama Rasulullah SAW dan beliau bersabda, 'Janganlah duduk bersamaku, orang yang memutuskan persaudaraan.' Mendengar ucapan tersebut, seorang pemuda berdiri meninggalkan majelis.”

Ternyata pemuda tersebut telah lama bertengkar dengan bibinya. Setelah mendengar ucapan dari Rasulullah tersebut ia lalu meminta maaf kepada bibinya dan bibinya pun memaafkannya. Setelah itu dia kembali ke majelis, Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya rahmat Allah tidak akan turun apabila yang di situ ada orang yang memutuskan tali persaudaraan.”

Perkataan Abu Darda r.a di atas juga dilandasi oleh salah satu hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi yang artinya “Maukah aku beritahukan kepada kalian suatu amalan yang lebih utama dari derajat mereka yang berpuasa, shalat, dan bersedekah?”

Sontak para sahabat pun langsung menjawab “Tentu wahai Rasulullah.”

Rasul pun segera melanjutkan perkataannya “(ialah) mendamaikan seseorang yang berselisih. Karena sesungguhnya kerusakan dari perselisihan adalah terhalanginya seseorang dari mendapatkan pahala.”

Demikianlah informasi mengenai amalan yang lebih besar pahalanya dari pada amalan wajib. Oleh karena itu, sebagai kaum muslim hendaknya kita senantiasa menjalin silaturahim kepada sesama kaum muslim agar Allah SWT selalu memberikan keberkahan hidup bagi setiap umat-Nya.


Sumber : infoyunik.com

Ketahuilah! Ini 7 Waktu Yang Disunnahkan Untuk Berdoa - No. 4 Sering Kita Lewatkan

Cahayatasbih.com - Berdoa merupakan aktivitas spiritual seorang hamba untuk meminta sesuatu kepada pencipta. Dalam Islam, doa menjadi bentuk ikhtiar yang sangat dianjurkan. Namun manusia tidak pernah tahu doa yang munajatkan akan dikabulkan Allah atau tidak.


Ada yang langsung dihijabah, namun ada pula doa yang  ditangguhkan hingga waktu yang tidak ditentukan. Ternyata kita perlu mengetahui cara berdoa agar mustajab dan dikabulkan dengan cepat oleh Allah.

Waktu-waktu berikut, sering digunakan oleh Nabi Muhammad SAW untuk berdoa. Sehingga menjadi waktu yang disunnahkan oleh Rasul agar diikuti oleh umatnya. Kapan saja? Berikut ulasannya.

1. Sepertiga Malam
Sepertiga malam menjadi salah satu waktu yang baik untuk berdoa. Rasulullah SAW mengatakan, pada waktu tersebut, Allah SWT turun ke bumi untuk mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang sengaja bangun malam ketika orang lain tertidur lelap.

“Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan untuknya, dan barangsiapa yang memohon kepada-Ku maka Aku memberinya, dan barangsiapa yang meminta ampunan-Ku maka Aku mengampuninya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

2. Setelah Tasyahud, Sebelum Salam
Selama ini, kita selalu berdoa disaat sesudah salam. Ternyata banyak hadist yang memerintahkan bahwa doa yang baik dilakukan adalah sebelum salam. Menurut Syaikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah, do’a setelah salam tidak termasuk petunjuk (ajaran) Nabi Muhammad SAW. Rasulullah SAW bersabda:

“Aku wasiatkan padamu wahai Mu’adz. Janganlah engkau tinggalkan untuk berdo’a setiap dubur shalat (akhir shalat) (HR. Abu Daud no. 1522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih).

Mayoritas ulama sepakat bahwa dubur salat adalah akhir salat sebelum salam.  Syaikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah mengatakan ini sesuai dengan petunjuk Nabi. Karena sejatinya saat kita salat, itu sama dengan kita sedang bermunjat kepada Allah. Ketika berdoa setelah mengucapkan salat, artinya kita sudah selesai bermunajat kepada Allah. Sehingga akan lebih afdol berdoa sebelum mengakhiri salat.  

3. Rentang Waktu antara Adzan dan Iqamat
Waktu selanjutnya yang disunnahkan Rasulullah SAW untuk berdoa adalah saat rentang antara adzan dan iqamat. Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sesungguhnya do’a yang tidak tertolak adalah do’a antara adzan dan iqomah, maka berdo’alah (kala itu).” (HR. Ahmad, shahih)

Dalam hadist lain yakni dari Anas bin Malik pula, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Doa yang tidak mungkin tertolak adalah ketika antara adzan dan iqamah” (H.R. At-Tirmidzi, hadits hasan shahih).

Jadi alangkah baiknya jika pada waktu tersebut kita gunakan untuk berdoa kepada Allah.

4. Hari Jumat
Waktu yang disunnahkan Rasul untuk berdoa adalah pada hari Jumat. Namun tidak sepanjang jumat tersebut, melainkan ada waktu singkat yang diisyaratkan Rasulullah menjadi waktu yang mustajab.

“Sesungguhnya pada hari Jum'at itu terdapat satu waktu yang tidaklah seorang hamba muslim berdiri berdoa memohon kebaikan kepada Allah bertepatan pada saat itu, melainkan Dia akan mengabulkannya." Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya, yang kami pahami, untuk menunjukkan masanya yang tidak lama (sangat singkat).” (Muttafaq 'Alaih).

Ulama berbeda pendapat tentang waktu tersebut. Ada dua pendapat yang dikemukakan terkait kapan waktu pada hari Jumat yang mustajab untuk memanjatkan doa. Waktu pertama adalah saat Imam berada di atas mimbar hingga berakhirnya salat Jumat.

Sedangkan pendapat kedua, waktu mustajab tersebut terjadi pada akhir waktu Jumat, yakni setelah shalat Ahsar hingga masuk waktu Magrib. Pendapat ini diungkapkan oleh Abdullah bin Salam, Abu Hurairah, Imam Ahmad, dan beberapa ulama selain mereka.

"Hari Jum'at terdiri dari 12 waktu, di dalamnya terdapat satu waktu yang tidaklah seorang muslim pada saat itu memohon sesuatu kepada Allah, melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah saat tersebut pada akhir waktu setelah 'Ashar." (HR. an Nasai dan Abu Dawud. Disahihkan oleh Ibnul Hajar dalam al Fath dan dishahihkan juga oleh al Albani dalam Shahih an Nasai dan Shahih Abu Dawud)

5. Saat Sujud
Sujud merupakan waktu yang disunnahkan untuk memperbanyak doa. Pasalnya posisi ini merupakan saat terdekat antara makhluk dengan Tuhannya.

“Posisi paling dekat antara hamba dengan Rabbnya adalah ketika sujud, maka perbanyaklah kalian berdoa.” (HR. Muslim No. 482)

6. Ketika Minum Air Zam-zam
Waktu yang disunnahkan untuk bedoa lainnya adalah saat meminum air zam-zam. Umat Islam percaya bahawa air zam-zam adalah kurniaan dan rahmat dari Allah. Sehingga berdoa setelah meminumnya sangat baik.

7. Doa Ketika Berbuka Puasa 
Rasulullah juga selalu berdoa ketika berbuka puasa baik puasa wajib di bulan Ramadhan, maupun saat puasa sunnah. Dengan demikian, hendaknya kita manfaatkan waktu berbuka untuk memperbanyak doa.

“Dahulu apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah berbuka puasa, beliau biasa berdoa,” (HR. Abu Daud)



Sumber : infoyunik.com

Wajib Baca : Ternyata, Wudhu Dapat Tingkatkan 'Gairah' Suami Istri, Ini Alasannya

Cahayatasbih.com - Wudhu merupakan salah satu aktivitas spiritual untuk menghilangkan hadas kecil. Umat Islam diperintahkan untuk menjaga wudhunya agar kondisi tubuh selalu dalam keadaan bersih.

Selain menjadi salah satu syarat sah salat, wudhu juga memiliki keutamaan lain. Diantaranya adalah menggugurkan dosa, membuka pintu surga, serta akan memancarkan wajah yang bercahaya dihari kiamat kelak.


Selain keutamaan tersebut, ada satu manfaat wudhu yang jarang diungkap. Ternyata wudhu juga berfungsi untuk meningkatkan gairah pasangan suami istri. Dengan berwudhu, aktivitas berjima akan lebih menggairahkan lagi. Bagaimana bisa? Berikut ulasannya.

Kebersihan merupakan sebagian dari iman. Tidak heran, jika Nabi Muhammad SAW selalu memerintahkan umatnya agar mengutamakan kebersihan dalam segala aktivitas. Berwudhu menjadi salah satu cara agar kebersihan tetap terjaga. Selain membuat tubuh menjadi bersih, berwudhu juga bisa meningkatkan gairah pasangan suami istri.

Sebelum dibuktikan dengan penelitian, Nabi Muhammad SAW meriwayatkannya dalam sabda-sabda beliau. Dari Abu Sa’id  ra. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda yang artinya:

“Bila seseorang diantaramu telah mencampuri istrinya, kemudian bermaksud ingin mengulanginya, hendaklah Ia berwudhu,”  (HR Jama’ah Ahli Hadist, kecuali Bukhori)

Dalam hadist serupa yang diriwayatkan Ibnu Hiban dan Hakim ditambah dengan kalimat “Karena wudhu akan lebih menggairahkan buat (mengulanginya) kembali ”

Diriwayatkan dari Abu Sa’id al-Khudri r.a., Rasulullah saw. bersabda: Siapa yang berhubungan intim dengan isterinya, kemudian ia ingin mengulangi lagi, berwudhulah satu wudhu di antara yang dua kali itu.” (HR. Muslim no. 308).

Benar saja, membasuh bagian tubuh dengan berwudhu bermanfaat untuk menghilangkan perasaan malas, membuat wajah lebih cerah, dan memberi kesegaran. Dalam keadaan ini, gelora suami istri untuk kembali berjima’ juga akan semakin membara.



Sumber : infoyunik.com

Kategori

Kategori